Perawatan Batik
Bagaimana Cara Perawatan Batik Tulis, Cap, dan Printing yang Benar?
Setelah Anda mengetahui perbedaan antara batik tulis, batik cap,
& batik printing, maka perlu juga kita ketahui cara perawatan ketiga
jenis batik tsb.
Apakah Anda memiliki kain/ baju Batik Tulis?
Jika jawabannya adalah iya, sebaiknya Anda membaca Tips Merawat Batik
Tulis di bawah ini, agar kain/ baju batik Anda tetap indah dan warnanya
tidak pudar. Berikut adalah proses Tips Merawat Batik Tulis selengkapnya
:
- Tidak boleh mencuci kain/ baju batik tulis dengan menggunakan mesin
cuci. Sebab kain/ baju batik tulis perlu penanganan ekstra hati-hati,
maka cuci saja dengan menggunakan tangan. Serta hindari penggunaan
deterjen, gantilah dengan sampo atau sabun. Cuci secara perlahan-lahan
kemudian campur gunakan air hangat saat merendam kain batik tulis.
- Saat kain/ baju batik tulis dijemur, usahakanlah agar tidak terkena
pancaran sinar matahari secara langsung cukup dengan diangin-angin saja.
Saat disetrika, usahakan menggunakan kain pelapis, maksudnya supaya
kain/ baju batik tulis tidak langsung menempel dengan setrika panas.
- Saat kain/ baju batik tulis hendak disimpan, perlu penempatan yang
tepat, lipatlah kain batik tulis kemudian bungkus dengan kertas minyak
atau plastik pembungkus. Jangan membungkus kain batik tulis menggunakan
koran, dikuatirkan tinta tulisan pada koran akan menodai kain batik
tulis. Serta jangan menggunakan kapur barus dalam lemari yang dijadikan
tempat menyimpan kain batik tulis karena bisa merusak warna kain batik.
- Yang terakhir, upayakan kain batik tulis yang disimpan dalam lemari
dibuka setiap dua minggu sekalli, lalu diangin-angin selama 10 sampai 15
menit untuk mengusir bau apek yang biasa terdapat dalam lemari karena
suhu yang lembap di dalamnya.
Cara perawatan kain/ baju Batik Cap, hampir sama dengan cara
merawat batik tulis, karena cara pembuatannya juga hampir sama. Berikut
kami berikan Tips Merawat Batik Cap yang benar dan mudah :
- Hindari penggunaan sabun deterjen, karena sifatnya terlalu keras
dalam mengikis warna yang menempel pada kain. Saran kami, yang paling
murah meriah, cukup gunakan shampoo rambut untuk mencuci kain batik atau
produk-produk khusus yang saat ini sudah banyak dijual di toko maupun
di gallery batik (klerak cair, m**to silk, dll).
- Saat mencuci kain/ baju batik cap, jangan menyikatnya, cukup
dikucek-kucek lembut, terutama bagian-bagian yang kotor saja (misal :
bagian kerah).
- Saat mencuci kain/ baju batik cap, tidak perlu diperas. Hindari juga
penggunaan mesin cuci. Cukup ditarik bagian ujung-ujungnya saja agar
kain batik lurus kembali.
- Hindari menjemur kain/baju batik di tempat yang langsung terkena
sinar matahari, cukup dijemur ditempat teduh atau diangin-anginkan saja.
- Hindari menyeterika langsung kain/baju batik. Saran kami, seterika
bagian dalamnya saja atau kalau memang terlalu kusut, lapisi dengan kain
bersih lain sebelum diseterika.
- Hindari semprot langsung kain/baju batik dengan parfum atau
pengharum badan yang lainnya, karena ini akan merusak warna pada corak
batik Anda.
- Pada saat menyimpan kain/baju batik di lemari, hindari menggunakan
kapur barus dan sejenisnya, karena akan merusak kain. Saran kami,
gunakan merica dan atau lada, bungkus dengan tissue dan taruh di
pojok-pojok lemari Anda. Dijamin, ngengat dan sejenisnya tidak akan
mendekat.
Sedangkan cara perawatan kain/ baju Batik Printing sedikit
berbeda dengan kedua jenis kain/ baju batik sebelumnya. Diperlukan
perawatan khusus agar kain/ baju batik printing Anda tetap bisa awet dan
terus dikenakan. Perhatikan Tips Perawatan Batik Printing berikut ini :
- Memakai shampo Larutkan shampo ke dalam air hingga
tidak ada lagi shampo yang mengental. Rendam kain batik printing selama
10 atau 15 menit saja. Kucek perlahan dan bilas hingga bersih.
- Hindari mesin cuci Setelah merendam batik printing,
jangan gunakan mesin untuk mencuci. Sebaiknya cuci dengan menggunakan
tangan. Mencuci dengan mesin malah akan membuat warnanya lebih cepat
pudar. Noda makanan pada batik printing bisa dihilangkan dengan
menggunakan kulit jeruk, cukup diusap saja beberapa kali.
- Menjemur terbalik Sinar matahari dapat membuat
warna batik printing lebih cepat pudar. Kain batik printing tidak perlu
diperas dan jemur ditempat yang teduh sehingga tidak terpapar sinar
matahari langsung. Jemur bagian dalam menghadap keluar agar warna batik
printing tidak pudar.
- Melapisi batik sebelum diberi pewangi Ketika kain
batik sudah kering, lapisi dengan kain putih atau polos sebelum
menyemprotnya dengan pelicin atau pelembut kain. Ini untuk menghindari
zat kimia dari pewangi yang bisa merusak warna batik.
- Lapisi kain saat disetrika Setelah diberi pewangi
atau pelembut, mulailah menyetrika kain batik dengan kain polos sebagai
lapisan atasnya sehingga panas dari setrika tidak langsung bersentuhan
dengan kain. Ini akan menjaga agar batik tidak cepat pudar.
- Merica dalam lemari Kain batik printing yang telah
dicuci bersih dan disetrika ini bisa disimpan dalam lemari dan beri
sedikit merica. Masukkan merica dalam tissu, lipat dan letakkan di dekat
kain batik tadi. Jangan menggunakan kapur barus karena bisa merusak
kain.
- Hindari parfum Memakai wewangian seperti parfum
saat memakai batik tidak dianjurkan. Kandungan pewarna alami pada batik
printing bisa rusak karena kandungan kimiawi parfum yang bersentuhan
langsung dengan warnanya.
Itu dia tujuh langkah yang perlu dilakukan agar batik bisa tetap awet
dan tidak pudar. Semua cara itu bisa dilakukan dengan mudah agar batik
kesayangan jadi lebih awet. Merawat kain batik memang gampang-gampang
susah.
Demikianlah, sekilas tips merawat kain batik tulis, cap,
dan printing semoga bisa bermanfaat bagi Anda. Jika tips-tips tersebut
Anda lakukan, insya Allah kain/ baju batik Anda akan berumur lebih lama
(awet baik kainnya maupun kualitas warnanya).